kerincisungaipenuh.com, KERINCI - Menjelang perhelatan Pemilukada Kerinci pada tanggal 8 September 2013 nanti suhu politik Kerinci semakin memanas. Mulai dari adanya gugatan oleh Forum Peduli Pilkada Kerinci (FPPK) di PTUN Jambi, yang menganggap tahapan pemilukada Kerinci ilegal karena dianggap melangkahi PP nomor 17 tahun 2005 pasal 149. Dengan adanya gugatan ini, ada kemungkinan pemilukada Kerinci akan ditunda sampai 2015 sekiranya PTUN Jambi memenangkan gugatan Forum Peduli Pilkada Kerinci (FPPK).
Ditengah kontroversi penyelenggaraan pemilukada Kerinci, para kandidat tetap melakukan sosialisasi dan saling klaim dukungan termasuk memainkan isu politik untuk menarik simpati masyarakat. Isu pemekaran Kerinci dan bukit tengah merupakan isu politik yang banyak digunakan oleh beberapa bacabup Kerinci.
Seperti Pasangan Ami Taher-Suhaimi mengatakan saat pendaftaran (7/7) bahwa pasangan ini tetap akan mendukung pemekaran Kerinci, dan akan menyelesaikan persoalan asset Pemda Kerinci dengan Pemkot Sungaipenuh. Hal senada juga disampaikan oleh beberapa kandidat lainnya. Seperti yang dikutip melalui koran Radar Kerinci (16/7). Beberapa kandidat menilai isu pemekaran dan Bukit Tengah menjadi isu untuk menarik simpati masyarakat dari Hulu dan Hilir. Pasangan Rahman-Nopantri akan memekarkan Kabupaten Kerinci menjadi dua daerah, sementara Bukit Tengah tetap akan dipertahankan sepanjang masyarakat setempat mau menyerahkan tanah. Menurutnya Bukit Tengah merupakan Ibu Kota Kabupaten yang sudah diundang-undangkan dan harus dijalankan. Kemudian Dasra-Mardin, pemekaran Kerinci Hilir dan Kerinci Mudik menjadi perioritas. Calon Bupati lainnya Adi Rozal dan Murasman juga menargetkan hal yang sama. (Iwin)
Posting Komentar