Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kerinci, Akhirman, mengungkapkan, apabila money politik kembali terjadi di pilkada ulang, ini bisa mencerdai demokrasi di Kerinci khususnya di kecamatan Sitinjau Laut dan Siulak Mukai.
"Money Politik bisa mencerdai demokrasi di Kerinci, yang harus dilakukan pasangan calon adalah melakukan pendidikan politik kepada masyarakat dengan program kerja bila terpilih nanti, bukan menghargai suara rakyat dengan uang," ungkap Akhirman
"Apa yang berkembang di masyarakat bahwa satu suara dihargai 400 ribu, ini menunjukkan pasangan calon sangat ambisius dan sudah panik menghadapi pilkada ulang di dua kecamatan. Sebenarnya cara yang fair masih banyak yang bisa dilakukan untuk mengambil simpati masyarakat, saya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan tipe pemimpin yang seperti ini, karena sangat berbahaya bila memimpin nanti," tambah Ketum HMI Kerinci
Warga Sitinjau Laut pun menanggapi beragam kabar 400 ribu satu suara
"Bagi saya sah-sah saja kalau ada calon bupati yang ingin beli suara, selagi uang yang diberikan tidak hasil korupsi," ujar Hendri Warga Panawar
Menurut Indah ibu satu anak ini mengungkapkan "bila ada yang mau beri uang, uangnya akan saya ambil namun saya tetap akan memilih sesuai hati nurani saya," uajar warga Hiang ini
Lain halnya dengan Dini warga Hiang Lestari "Kita harus memilih pasangan cabup Kerinci yang mempunyai program kerja berpihak kepada rakyat, kalau memilih bupati berdasarkan uang, bila mereka terpilih nanti tentunya mereka akan mencari gantinya, lagi-lagi mereka akan korupsi. Saya akan memilih bupati yang berpihak kepada rakyat," ujar Dini (noha)
Posting Komentar