Ketua DPRD Kerinci Adu Mulut dengan Pendemo

Kerincisungaipenuh.com - Kerinci, Ketua DPRD Kerinci, H Liberty, terlibat adu mulut dengan sejumlah pendemo yang sedang menggelar orasi di depan gedung DPRD Kerinci, Senin (1/7).

Terjadinya adu mulut tersebut, akibat perbedaan pendapat soal jadwal pelaksanaan Pemilukada Kerinci yang ditetapkan pada 8 September mendatang.

Seorang pendemo, Rinaldi, dalam orasinya menyebutkan, sesuai PP nomor 17 tahun 2005 pasal 149 ayat 1, penundaan pemilukada telah diatur yaitu jika ada alasan yang jelas.

Kemudian pada ayat 4 juga telah diatur prosedur penundaan seluruh atau sebagian jadwal pemilukada bupati dan wakil bupati, dimana kewenangan penundaan sepenuhnya berada di tangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

"Sedangkan kewenangan KPU Kabupaten Kerinci dalam hal ini hanya sebatas mengusulkan penundaan pemilukada. Tapi kenyataannya malah penundaan dilakukan dengan hasil rapat. Ditetapkannya pemilukada oleh KPU Kerinci pada 8 September 2013 sebagai hari pencoblosan merupakan penundaan dari 4 Juli 2013 adalah tidak sah atau ilegal," ujarnya lagi.

Ketua DPRD Kerinci, H Liberty didampingi Sekwan, Adli, kepada puluhan demonstran menjelaskan, KPU sudah menyurati dewan soal penundaan pemilukada dan ditolak.

Setelah itu dewan diundang menghadiri rapat di Kantor Bupati Kerinci. Saat rapat itulah, kata Liberty, diputuskan hari pencoblosan 8 September 2013.

Katanya, penundaan direncanakan Agustus 2013. Mengingat lebaran, makanya ditunda hingga September 2013. Rapat tersebut lanjut Liberty, dipimpin Wabup Kerinci Rahman. "Saya dan Komisi I yang hadir saat rapat itu. Turut juga hadir muspida, KPU dan panwaslu," katanya.

Pendemo mendesak agar Liberty menandatangani penyataan tidak pernah diusulkannya penundaan Pemilukada Kerinci oleh KPU Kerinci. Namun, ia menolak menandatanganinya, karena beralasan sudah cukup pernyataan lisan yang direkam.

Bahkan kata Liberty, pernyataannya tersebut juga direkam wartawan yang meliput aksi demo.